Awal mula blog adalah web log, tulisan serupa jurnal / buku
harian yang ditampilkan di web. Ciri khasnya adalah tulisan tersusun secara
kronologis, dengan tulisan terbaru ada pada bagian paling awal / atas. Pada
perkembangan selanjutnya web log disebut sebagai blog, dan mulai ditambahkan
berbagai fasilitas seperti pengunjung bisa meninggalkan komentar, ada sindikasi
dengan menggunakan RSS feed, dan seterusnya.
Blogger adalah sebutan bagi orang yang menulis di blog
tersebut. Ada yang menulisnya dengan dobel g, blogger, ada juga yang menulisnya
dengan hanya satu g, bloger. Keduanya punya arti yang sama. Syarat seseorang
bisa menjadi blogger hanya satu: bisa menulis! Soal teknologi untuk blogging,
ada berbagai banyak pilihan di internet, dan banyak layanan yang menyediakan
tempat menulis blog secara gratis, seperti wordpress dan blogspot.
Ada pakar “telematika” yang mengira blogger itu punya
kemampuan teknis yang lebih, dan bahkan menyamakan blogger dengan hacker. Ini
tentu saja hanya menunjukkan betapa tidak pantasnya orang tersebut disebut
sebagai pakar, karena kemampuan utama blogger itu hanyalah menulis. Nah, dalam
komunitas blogger yang semuanya adalah penulis, ada beberapa yang memang punya
kemampuan teknis lebih, ada beberapa yang lebih suka menulis karya seni, ada
beberapa yang suka menulis dengan gaya jurnalis, dan seterusnya; tapi adalah
salah besar menganggap blogger itu punya kemampuan teknis di atas rata-rata.
Jadi makin lebih memalukan lagi ketika pakar yang sama mengatakan blogger
seharusnya bertindak bersama-sama mencegah para “hacker” melakukan perusakan
situs.
Singkatnya, blogger adalah manusia biasa, dengan kemampuan
rata-rata, dengan satu pembeda: suka menulis. Jangan percaya perkataan bahwa
blogger itu jagoan soal teknis, blogger itu hacker, itu hanya menunjukkan orang
tersebut sebenarnya tidak tahu apa itu blogger.
Share this: